Tag Archives: Bola

Reputasi Henderson telah melonjak selama masa peminjamannya di Sheffield United

Reputasi Henderson telah melonjak selama masa peminjamannya di Sheffield United – Mereka yang telah sangat merindukan sepak bola Liga Premier selama hiatus 100 hari bahkan mungkin tergoda untuk menyambut kembalinya asisten video asisten wasit (VAR) dan teknologi goalline sebagai teman lama alih-alih gangguan yang tidak diinginkan yang membuat mereka menjadi target untuk hal tersebut. kritik sebelum kampanye dihentikan.

Jangan katakan itu pada Sheffield United. Pisau ditolak tujuan yang jelas ketika kiper Villa Nyland membawa tendangan bebas Norwood di belakang garis.

Para pemain United ragu ketika gol itu tidak diberikan, Oliver menunjuk ke arlojinya untuk menegaskan bahwa dia tidak menerima sinyal bahwa bola telah melewati batas. Kemudian menjadi jelas bahwa dia seharusnya waspada tetapi tidak dan VAR tidak dapat melakukan intervensi, jangan lewatkan nonton bola live streaming.

Sayangnya, kegagalan teknologi berarti ketidakadilan yang serius dilakukan pada malam comeback besar Liga Premier.

Reputasi Henderson telah melonjak selama masa peminjamannya di Sheffield United dari Manchester United – dan mudah untuk melihat mengapa Wilder senang pemain berusia 23 tahun itu tinggal bersama the Blades hingga akhir musim.

Dia memiliki perintah yang tenang dan menghasilkan barang ketika dipanggil dengan beberapa penyelamatan bagus, termasuk dari Conor Hourihane, Keinan Davis dan John McGinn.

Ada banyak usaha tetapi tidak dalam jumlah besar kualitas, dengan Villa mungkin menyesali kegagalan mereka untuk memanfaatkan sebagian dari beberapa peluang awal, terutama ketika Davis menuju dari bawah mistar setelah tendangan sudut.

United, seperti biasa, adalah ulet dan menunjukkan ketabahan yang mereka tunjukkan sepanjang musim yang luar biasa ini.

Dan, ketika pertandingan Liga Premier pertama ini dianalisis, mereka akan memiliki hak untuk mengutuk kegagalan teknologi yang membuat kita percaya bahwa kita dapat mengandalkannya.

Sepak bola kembali – dengan semua kualitas dan kesalahannya.

Tak Berdaya Menghadapi Rasisme Moise Kean menghebohkan jagat bola

Tak Berdaya Menghadapi Rasisme Moise Kean menghebohkan jagat bola – Awal April 2019, Moise Kean menghebohkan jagat bola. Selain karena gol-gol yang diciptakannya, dia jadi tajuk utama karena Kean dengan berani melawan rasisme yang menimpanya. Pemuda berusia 19 tahun itu “menantang” orang-orang Cagliari yang meledek warna kulitnya lewat gol dan selebrasi: membuka tangannya lebar-lebar, menghadap mereka yang “menyerangnya”, tanpa satu kata pun.

Rasisme memang perlu dilawan. Tak heran aksi Kean itu mendapatkan dukungan dari banyak pihak. Pasalnya sekarang, rasisme telah menjadi penyakit kronis di sepakbola yang bisa kapan saja menyakiti mereka yang “berbeda”. Semakin banyak pemain yang telah jadi korban rasisme ini kunjungi Agen Judi Bola Online Terpercaya.

Korban Rasis Terus Bertambah Salah satu definisi rasisme, menurut Steve Garner dalam bukunya Racisms: An Introduction, adalah superioritas salah satu ras terhadap ras yang lain, yang dalam hasilnya berupa diskriminasi dan prasangka terhadap orang lain berdasarkan ras atau etnis. Walau begitu, rasisme tidak terpaku pada definisi di atas.

Namun secara garis besar, rasisme adalah salah satu bentuk diskriminasi sosial karena perbedaan ras. Diskriminasi sosial sendiri terbagi ke dalam beberapa objek. Tapi di sepakbola, rasisme adalah jenis diskriminasi yang paling sering terjadi. Para pemain berkulit hitam paling sering menjadi korban.

Kick It Out, sebuah organisasi yang dibentuk untuk melawan diskriminasi di sepakbola, khususnya di Inggris, mencatat korban rasisme di sepakbola terus meningkat. Di Inggris, pada musim 2017/18, terdapat 273 (atau 52,5%, tertinggi, dari total 520 kasus diskriminasi) kasus rasisme jika mengalkulasikan kejadian-kejadian dari sepakbola profesional, amatir, akar rumput, dan perempuan. Angka tersebut meningkat 22% dari 2016/17.

Musim 2018/19 pun tak luput dari kasus rasisme. Dimulai dari apa yang dialami Danny Rose saat membela Timnas Inggris kala menghadapi Montenegro sampai kejadian yang dialami pelatih Ipswich Town U18 dan pemainnya. Mereka “disakiti” karena perbedaan warna kulit.

Perlu diketahui, Kick It Out dibentuk pada 1993. Sudah seperempat abad mereka menjadi lembaga yang berusaha menolong para korban dan menyuarakan kesetaraan selantang-lantangnya. Namun diskriminasi, di mana rasisme merupakan objek terbesar (dibanding keyakinan, homofobia, disabilitas, dan gender), tetap terjadi dan terus bertambah.